Sejarah Ilmu Komunikasi dan Perkembangannya, Kamu Harus Tahu!
| |

Sejarah Ilmu Komunikasi dan Perkembangannya, Kamu Harus Tahu!

frigmont.com – Setiap manusia sebagai makhluk sosial pastinya selalu melibatkan kegiatan komunikasi, seperti istilah zoon politicon bahwa manusia adalah sebuah hewan yang bersosial, kata zoon politicon merupakan padanan kata dari kata zoon yang berarti “hewan” dan kata politicon yang berarti “bermasyarakat”. Secara harfiah zoon politicon berarti hewan yang bermasyarakat.

Oleh karena itu mempelajari ilmu komunikasi merupakan salah satu hal yang cukup penting bagi setiap individu, karena komunikasi adalah bagian dari kegiatan yang kita lakukan setiap saat, dalam aspek apapun itu komunikasi adalah hal yang perlu dikuasai bagi setiap individu.

Komunikasi adalah salah satu dari kegiatan sehari-hari yang terhubung dengan semua kehidupan manusia, sehingga kadang-kadang kita mengabaikan penyebaran, kepentingan, dan kerumitannya. Dalam artikel ini akan membahas terkait komunikasi sebagai pusat kehidupan manusia.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Craig (1993: 14), mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses utama di mana kehidupan kemanusiaan dijalani, komunikasi mendasari kenyataan. Teori-teori merupakan bentuk khusus komunikasi, yang di uraikan oleh Craig. Bahwa sampai kapanpun komunikasi adalah disiplin ilmu yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas.

Kata komunikasi awalnya berasal dari bahasa latin yaitu communis, yang memiliki arti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Awal katanya communis adalah communico, yang artinya berbagi. Dalam hal ini yang dibagi adalah pemahaman bersama melalui pertukaran pesan.

Komunikasi sebagai kata kerja dalam bahasa inggris yaitu communicate berarti untuk bertukar pikiran, perasaan, dan informasi. Adapun kata bendanya yaitu communication ialah berupa pertukaran simbol, pesan- pesan yang sama, dan informasi atau proses pertukaran antara individu melalui sistem atau simbol yang sama.

Terdapat tujuh dasar tradisional yang memberikan cara-cara dalam membicarakan komunikasi yaitu retorika, semiotika, fenomenologi, sibernetika, sosiopsikologi, sosiokultural dan kritikal. Perkembangan media massa seperti radio, koran, televisi dan internet yang kian menjamur sehingga efek berkembangnya media ini banyak yang ingin mempelajari dan belajar di bidangnya. Hal itupun mendorong berbagai perguruan tinggi dalam membuat program studi Ilmu Komunikasi.

Banyaknya peminat dalam mempelajari media massa komunikasi mendorong berbagai perguruan tinggi untuk fokus membentuk program studi baru yang berkaitan dengan kebutuhan industri, sebut saja salah satunya di bidang sosial, ilmu komunikasi.

Contohnya Universitas Muhammadiyah Jakarta yang membuka program studi ilmu komunikasi yang memiliki tiga konsentrasi di antaranya broadcasting, public relation, dan advertising. Minat calon sarjana dalam bidang ilmu komunikasi cukup banyak, dan mengalami peningkatan di setiap tahunnya.

Dalam buku Comunication Technology: The New Media in Society, Rogers (1986:17) menyebutkan bahwa sejarah komunikasi sudah dikenal diperkirakan di mulai sejak sekitar 4000 tahun sebelum Masehi dan biasa disebut jaman Cro-Magnon.

Menurut Rogers (1986:10) ada 4 era komunikasi, yaitu komunikasi tulis, komunikasi cetak, telekomunikasi dan komunikasi interaktif. Begitu cepatnya berkembang teknologi hingga berkembangnya cara berkomunikasi dengan kelebihan memperpendek jarak, menghemat biaya, menembus ruang dan waktu.

Komunikasi berusaha menjembatani perasaaan, fikiran dan juga keperluan seseorang dengan dunia lainnya. Komunikasi membuat cakrawala seseorang menjadi makin luas, komunikasi memiliki tahap sejarah secara umum di antaranya periode tradisi retorika, periode pertumbuhan, periode konsolidasi dan yang terakhir periode teknologi komunikasi dari tahun 1960-an hingga sekarang.

Sejak tahun 1960-an perkembangan ilmu komunikasi semakin kompleks dan mengarah pada spesialisasi. Menurut Rogers (1986:14) perkembangan studi komunikasi sebagai “Suatu disiplin telah memasuki periode tinggal landas sejak tahun 1950.”

Sebutan jurusan ilmu komunikasi dahulu belum terlalu jelas, namun pada tahun 1970-an jurusan ini lebih di kenal dengan jurusan jurnalistik atau publistik. Ilmu komunikasi Jurnalistik mencetak mahasiswanya menjadi ilmuwan atau praktisi, jika menjadi ilmuwan mereka akan bekerja sebagai dosen, peneliti dan analisis. Sedangkan untuk praktisi mereka akan bekerja sebagai reporter, wartawan, editor, redaktur, kolumnis, penyiar radio, produser acara televisi, penulis naskah, kamerawan, speaker, produser film, dan lain-lain.

Walaupun hampir 80% di Indonesia para sarjana bekerja namun tidak sesuai fashion di jurusannya. Menteri pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi Nadiem Makarim mengungkap bahwa 80 persen mahasiswa Indonesia tidak bekerja sesuai dengan jurusan kuliahnya.

Dengan adanya fenomena pada saat ini mereka yang mengambil jurusan ilmu komunikasi tidak seutuhnya memiliki tujuan untuk bekerja sesuai dengan fashion yang di pelajarinya, namun ada yang sekadar ingin tahu dan tertarik dengan mempelajari ilmu komunikasi ini, karena dorongan akan majunya komunikasi massa saat ini yang kian berkembang. Belajar ilmu komunikasi tidak hanya berdampak baik untuk prospek pekerjaan para pencari ilmu saat ini. Namun juga ilmu komunikasi adalah hal yang dibutuhkan hingga kapanpun, dalam bersosial kepada orang lain bahkan untuk kehidupan sehari-hari.

Karena ada pepatah juga yang berbunyi, “orang bodoh bisa terlihat pandai saat ia bisa berbicara dengan baik di depan publik, namun orang pandai juga akan terlihat bodoh saat ia tak pandai berbicara di depan publik.” Maka pada pepatah di atas bisa disimpulkan bahwa komunikasi adalah keahlian yang bisa dikatakan wajib dimiliki bagi setiap orang sampai kapanpun, karena sebanyak apapun ide kreatif dan cemerlang yang kita miliki bila tak bisa bagaimana dan seperti apa cara menyampaikannya, maka semua itu adalah hal yang sia-sia.

Dalam dunia pekerjaan atau forum organisasi misalnya, terdapat dua orang memiliki ide yang bisa dikatakan bagus, namun ide orang pertama bisa diterima karena dia dapat menyampaikan ide ini dengan cara yang baik dan mudah untuk difahami.

Padahal ide dari orang kedua ini lebih bagus dibandingkan ide orang pertama, namun karena cara penyampaian orang pertama lebih mudah difahami dan mampu membuat pendengar tertarik, maka ide orang pertama ini yang dipilih oleh para pendengar lainnya.

Oleh karena itu keahlian komunikasi pada era saat ini bahkan sampai kapanpun adalah hal dasar yang perlu dimiliki, baik dalam kehidupan sosial, pekerjaan dan lainnya. Maka itulah salah satu alasan ilmu komunikasi ini banyak diminati oleh para generasi-generasi lama bahkan hingga saat ini.

Baca Juga : Rokokslot

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *