5 Hal yang Harus Kamu Tahu Tentang Perasaan Iri
| |

5 Hal yang Harus Kamu Tahu Tentang Perasaan Iri

frigmont.com – Siapa sih yang tidak pernah merasa iri hati? Rasa Iri ternyata perasaan yang sangat primitif yang telah dikenal manusia sejak awal manusia berevolusi. Dalam catatan sejarah berbagai budaya, mitologi kepercayaan bahkan dalam kitab suci berbagai agama perasaan iri hati banyak diceritakan sebagai sebagai perbuatan dosa dan perilaku yang tidak terpuji. Berikut ini ada lima hal yang sepertinya harus kamu ketahui mengenai perasaan iri.

1. Perasaan iri berbeda dengan perasaan cemburu

Ternyata perasaan iri dan perasaan cemburu itu berbeda. Terkadang banyak orang salah memahami kedua perasaan ini sebagai perasaan yang sama dan mirip, tetapi keduanya berbeda. Dalam artikel yang dimuat oleh Psychology Today, Neel Burton seorang psikiater dan penulis buku laris tentang psikologi menuturkan perasaan iri terjadi paling umum ketika tiga kondisi berikut terpenuhi. Kondisi pertama ketika kita dihadapkan oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki “sesuatu” yang dapat berupa berbagai hal dan tidak kita miliki. Kondisi kedua adalah ketika kita menginginkan “sesuatu” tersebut dan kondisi terakhir ada perasaan sakit hati yang timbul dalam diri kita, seperti ketidakadilan atau kemarahan karena kita tidak memiliki sesuatu tersebut. Inilah yang dinamakan perasaan iri.

Sedangkan untuk perasaan cemburu adalah sakit hati yang timbul akibat sifat posesif atau rasa takut kehilangan terhadap sesuatu yang telah kita miliki. Cemburu bermanifestasi seperti pada rasa takut kehilangan barang yang kita sukai apabila digunakan oleh orang lain, atau sahabat yang mungkin lebih asik dengan teman-teman barunya atau ketika pasangan terlihat dekat dengan lawan jenis.

2. Sejarah manusia dipenuhi oleh perasaan iri

Sejarah manusia banyak diwarnai oleh perasaan iri. Mitologi, legenda dan cerita rakyat populer banyak yang berlatarkan perasaan iri dan dengki. Sebagai contoh bagaimana Bawang Merah memendam perasaan iri terhadap Bawang Putih yang rendah hati, tekun rajin dan jujur. Atau bagaimana Candra Kirana disingkirkan oleh Dewi Galuh karena perasaan iri pada cerita Keong Emas.

Dalam Islam, iri hati digolongkan sebagai penyakit hati yang dilarang (QS. 4:32). Dalam Kitab Suci Agama Kristen, rasa iri merupakan pelanggaran dari perintah Allah. Sedangkan dalam ajaran Katolik rasa iri hati merupakan salah satu dari tujuh dosa pokok.

3. Pengaruh internet dan sosial media dan perasaan iri sama sekali tidak memberi motivasi positif

Pada masa dimana kita dapat mengetahui apa saja tentang orang lain dan lingkungan mereka semakin meningkatkan potensi munculnya rasa iri hati apabila kita tidak dapat mengelola perasaan dan emosi. Internet dan sosial media memberikan akses dan media untuk setiap orang dengan mudah membagikan apa saja dan melihat apa saja yang telah dibagikan oleh orang lain. selain pesatnya pertukaran informasi, dampak buruk tentunya seperti meningkatnya penyakit hati, rasa insecure atau rendah diri dan iri hati terhadap pencapaian orang lain.

Banyak yang beranggapan perasaan iri sebenarnya dapat mencetus hal-hal positif jika dikelola dengan baik. Dengan perasaan iri terhadap keberhasilan orang lain, kita dapat memacu atau memotivasi diri sendiri. Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Redzo Mujcic dari Institute for Markets and Strategy,Wirtschaftsuniversität Wien dan Andrew J. Oswald dari Behavioral Science and Economics, University of Warwick, Inggris terhadap 18,000 responden dewasa menyatakan bahwa tidak ditemukan bukti bahwa perasaan iri dapat berfungsi sebagai motivasi positif. Malahan perasaan iri yang lebih besar erat diasosiasikan pada rendahnya perkembangan mental di masa depan. Selain itu mereka menyatakan perasaan iri pun tidak dapat dijadikan indikator adanya peningkatan kondisi ekonomi dimasa depan.

4. Rasa iri akan lebih kuat muncul ketika hal yang menjadi objek perasaan tersebut kita belum terjadi

Menurut pakar psikologi Ed O’Brien dari University of Chicago Booth School of Business, perasaan iri seseorang lebih kuat terjadi ketika objek yang mencetuskan perasaan iri tersebut belum terjadi. Contohnya, perasaan iri seseorang akan lebih kuat terhadap temannya yang akan pergi berlibur dengan penerbangan kelas satu dibandingkan pada saat liburan tersebut telah berlalu dan temannya tersebut menceritakan pengalamannya. Hal ini menunjukkan intensitas perasaan iri ternyata juga dipengaruhi oleh waktu. Setelah berlalu lama, kita tidak lagi merasakan iri atau tidak sehebat sebelum kejadian tersebut berlangsung.

O’Brien menjelaskan penemuan ini menggambarkan bahwa waktu yang berlalu kemungkinan besar berkaitan erat dengan penurunan intensitas perasaan negatif—rasa iri yang kita rasakan.

5. Perasaan iri dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Redzo Mujcic dan Andrew J. Oswald ditemukan bahwa usia muda lebih rentan mengalami perasaan iri. Rasa iri banyak berkurang ketika responden yang diteliti bertambah dewasa. Rasa iri yang kita rasakan mempengaruhi bagaimana tubuh kita bekerja selain kesehatan mental. Rasa marah dan ketidakadilan yang menyertai perasaan iri yang kita rasakan meningkatkan resiko penyakit jantung sedangkan stress yang kita rasakan dapat menurunkan sistem imun pada tubuh. Sedangkan perasaan iri berkepanjangan dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan rasa tidak bahagia.

Baca Juga:

Mix Parlay

Mix Parlay

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *