Medan – Danau Toba merupakan danau terbesar yang ada di Indonesia maupun Asia Tenggara. Danau Toba juga merupakan danau yang terbentuk dari letusan Gunung Toba beberapa ratus tahun yang lalu.
Kawah Danau Toba memiliki luas yang sangat besar, sehingga di sebut kaldera. Kawah ukurannya hanya beberapa ratus meter atau beberapa kilometer.
Berikut ini detikSumut hadirkan sejumlah fakta-fakta tentang Danau Toba yang dilansir dari buku Asal-usul Danau Toba yang disusun oleh Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark. Simak ulasannya sampai akhir ya!
Lokasi Danau Toba
Danau Toba terletak di ketinggian 905 meter di atas permukaan laut yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Terdapat 7 kabupaten yang memiliki perairan Danau Toba yaitu, Toba Samosir, Samosir, Simalungun, Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, dan Tapanuli Utara.
Di tengah Danau Toba ada pulau, pulau di dalam pulau, namanya Pulau Samosir. Samosir yang memiliki luas 630 kilometer persegi merupakan pulau terbesar di dunia yang terdapat di dalam sebuah pulau. Samosir merupakan pulau terbesar ke-5 di dunia untuk kategori pulau yang ada di tengah danau.
Sigale-Gale, Patung untuk Mengenang Anak Raja yang Jadi Ikon Pulau Samosir
Kedalaman Danau Toba
Danau Toba memiliki Luas yang mencapai 1.256 km persegi dengan panjang 100 km dan lebar 30 km. Kedalamannya mencapai 529 m.
Sejarah Danau Toba
Menurut penelitian Knight pada tahun 1986 era Chesner dan Rose pada tahun 1991, letusan Gunung Toba berlangsung tiga kali. Letusan pertama membentuk Kaldera Porsea, kedua Kaldera Haranggail, dan ketiga Kaldera Sibandang.
Pertama kali Gunung Toba meletus kurang lebih 800 ribu- 900 ribu tahun yang lalu, yang di sebut dengan erupsi kaldera atau old Toba Tuff (OTT). Letusan ini membentuk kaldera di Tenggara Danau Toba, meliput Parapat dan Porsea. Dinamakan Kaldera Porsea karena memiliki luas 1220 km persegi, yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tobasa, Tapanuli Utara, dan Simalungun.
Letukan kedua terjadi pada 500 ribu tahun lalu, letusan kedua ini lebih kecil. Yang disebut dengan Midle Toba Tuff (MTT). Letusan ini menghasilkan kaldera di utara Danau Toba, meliputi daerah Silalahi dan Haranggaol. Dinamakan Kaldera Haranggaol karena memiliki wilayah seluas 585,6 km persegi, meliputi wilayah Kabupaten Simalungun, Karo, dan Dairi.
Letusan ketiga terjadi pada 74 ribu tahun yang lalu, yang disebut dengan Youngest Toba Tuff (YTT), yang membentuk kaldera di bagian barat daya dan barat Danau Toba memiliki luas 497 km persegi, meliputi wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara. Yang disebut dengan Kaldera Sibandang.
Letusan ketiga ini merupakan letusan gunung berapi paling dahsyat sepanjang sejarah. Diperkirakan, 2.800 km kubik material yang dimuntahkan ke atmosfer, terdiri dari 800 km kubik batuan ignimbrite dan 2.000 km kubik abu vulkanik beracun dengan tebal mencapai 400 meter.
Karena abunya mencapai ketinggian lebih ddari 50 km, menyebabkan menyebar ke separuh bumi dari Daratan China sampai Afrika Selatan.
4 Mitos Danau Toba
Dibalik keindahan Danau Toba yang buat mata terpukau, ternyata Danau Toba juga menyimpan mitos seperti yang sudah sering kita baca di internet lo detikers. Berikut 4 mitos atau legenda yang paling popular yang dikutip dari akun Instagram Pesona Indonesia.
1. Ikan Mas Raksasa
Alkisah ada pemuda bernama Toba, menikah dengan Putri cantik jelmaan ikan mas, dan melahirkan anak bernama Samosir. Singkat cerita, Putri dan Samosir saat perkampungan terendam. Karena cerita itu, masyarakat percaya kalau Danau Toba dan Pulau Samosir merupakan perwujudan siluman ikan dan putranya.
2. Naga Penghuni Danau
Mitos ini dipercaya warga lokal kalau naga penghuni danau merupakan jelmaan dari anak pria bernama Toba. Katanya, nelayan di sekitar danau sering melihat keberadaan naga penghuni danau di bawah air, tetapi sampai sekarang masih belum terbukti kebenarannya.
3. Santabbi Oppung
Mungkin mitos ini jarang kita dengar, mitos berikut ini adalah salam ‘Santabbi Oppung’. Salam ini dipercayai warga lokal sebagai tata karma saat meminta izin ke wilayah tersebut. , selayaknya minta izin ke alam terbuka yang dipercayai ada ‘penghuni’.
4. Batu Gantung Menangis
Batu ini menjadi salah satu ikon di wisata Danau Toba. Lokasi tepat berada di tepi danau. Mitosnya, bermula dari cerita seorang gadis bernama seruni, yang dipaksa menikah sama laki-laki pilihan orang tuanya. Seruni menolak dijodohkan, karena Seruni sudah memiliki pria idaman. Akhirnya, Seruni bunuh diri dengan melompat dari tepi jurang Danau Toba.