1. Bentuk dan Struktur Tubuh yang Unik
Bulu babi memiliki tubuh bulat dengan cangkang keras yang dilapisi oleh duri-duri tajam. Tubuhnya terdiri dari bagian utama yang disebut “test” yang terbuat dari kalsium karbonat, yang berfungsi sebagai kerangka pelindung. Duri-duri ini juga dapat bergerak untuk membantu bulu babi melindungi dirinya dari predator. Duri bulu babi tidak hanya tajam, tetapi juga dapat patah jika masuk ke kulit dan sulit dikeluarkan.
2. Sistem Pertahanan Diri yang Efektif
Duri tajam pada bulu babi bukan hanya untuk pertahanan pasif. Beberapa spesies bulu babi memiliki duri beracun yang bisa menyebabkan iritasi, nyeri, hingga reaksi alergi pada manusia. Racun ini membantu mereka menghalau predator yang mencoba memakannya. Selain itu, beberapa spesies bulu babi memiliki organ khusus bernama pedicellaria, yang berfungsi menangkap dan mengusir parasit atau musuh kecil yang mencoba mendekati mereka.
3. Mata Tak Biasa
Meskipun tidak memiliki mata seperti hewan lainnya, bulu babi memiliki kemampuan untuk “melihat” lingkungannya. Bulu babi menggunakan fotoreseptor yang tersebar di seluruh tubuhnya, memungkinkan mereka merespons cahaya dan pergerakan di sekitarnya. Ini membuat bulu babi dapat merasakan keberadaan objek atau predator meskipun tanpa mata yang sebenarnya.
4. Punya Gigi yang Kuat dan Tahan Lama
Bulu babi memiliki struktur gigi yang kuat dan unik, dikenal sebagai “laterna Aristotelis” atau “lentera Aristoteles.” Gigi ini sangat tajam dan dapat memotong atau menggigit benda keras, seperti batu atau karang, saat mereka mencari makan. Gigi ini terus tumbuh dan berganti, membuat bulu babi bisa mengunyah dan menggali karang sepanjang hidup mereka. Teknologi gigi bulu babi bahkan menginspirasi penelitian dalam pembuatan material tahan lama.
5. Pemakan Segala dan Berperan Penting di Ekosistem Laut
Bulu babi adalah hewan omnivora yang memakan ganggang, plankton, dan sisa-sisa hewan lain. Mereka memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut, khususnya di daerah karang. Dengan memakan alga dan ganggang, bulu babi membantu menjaga kebersihan karang sehingga tidak tertutupi oleh tumbuhan laut yang bisa merusaknya.
Namun, jumlah bulu babi yang terlalu banyak juga bisa menjadi masalah karena mereka dapat memakan terlalu banyak karang, menyebabkan kerusakan ekosistem. Fenomena ini sering kali terjadi di daerah yang mengalami perubahan iklim atau penangkapan ikan berlebihan, di mana predator bulu babi, seperti bintang laut, berkurang.
6. Bisa Hidup Sangat Lama
Bulu babi adalah hewan yang berumur panjang, bahkan beberapa spesies dapat hidup hingga lebih dari 100 tahun. Bulu babi merah (Strongylocentrotus franciscanus) yang hidup di perairan dingin Pasifik Utara misalnya, diketahui memiliki umur panjang dan hanya mengalami sedikit penuaan. Hal ini menjadikan bulu babi sebagai subjek menarik dalam penelitian tentang penuaan dan regenerasi sel.
7. Dagingnya Menjadi Makanan Lezat dan Mahal
Bagi masyarakat pesisir di beberapa negara, bulu babi dianggap sebagai makanan lezat. Bagian dalam bulu babi, terutama gonad atau telur betina, adalah makanan yang sangat disukai. Di Jepang, daging bulu babi dikenal sebagai “uni” dan sering digunakan dalam hidangan sushi atau sashimi. Rasanya lembut dan unik, serta memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, seperti protein, omega-3, dan mineral penting. Karena permintaan yang tinggi, terutama di Jepang dan Eropa, daging bulu babi menjadi salah satu hasil laut yang bernilai tinggi.
8. Beberapa Spesies Bulu Babi Memiliki Warna Menarik
Bulu babi tidak selalu memiliki warna gelap atau duri hitam. Beberapa spesies memiliki warna menarik, seperti bulu babi ungu, hijau, merah, dan biru. Warna-warni ini berasal dari pigmen yang berfungsi untuk perlindungan, terutama sebagai kamuflase atau sebagai peringatan kepada predator tentang duri-duri mereka yang tajam dan mungkin beracun.
9. Punya Kemampuan Regenerasi yang Hebat
Seperti bintang laut dan hewan laut lainnya, bulu babi memiliki kemampuan regenerasi yang hebat. Mereka bisa menumbuhkan kembali duri atau bagian tubuh lain yang hilang akibat serangan predator atau kerusakan. Regenerasi ini merupakan adaptasi penting yang membantu bulu babi bertahan hidup di lingkungan laut yang keras.
10. Dapat Menjadi Bioindikator Kesehatan Laut
Bulu babi sensitif terhadap perubahan lingkungan, seperti kualitas air dan suhu. Karena itu, mereka sering digunakan sebagai bioindikator untuk menilai kesehatan lingkungan laut. Penurunan populasi bulu babi di suatu area bisa menjadi tanda adanya polusi, perubahan iklim, atau aktivitas manusia yang merusak ekosistem laut.
Kesimpulan
Bulu babi adalah hewan laut yang mungkin terlihat sederhana, tetapi memiliki banyak keunikan dan peran penting dalam ekosistem laut. Dari gigi yang kuat hingga kemampuan untuk “melihat” tanpa mata, bulu babi adalah contoh adaptasi luar biasa dalam dunia bawah laut. Tak hanya sebagai salah satu menu makanan lezat, mereka juga membantu menjaga kesehatan karang dan berfungsi sebagai bioindikator lingkungan.