FAKTA UNIK – Di beberapa pulau Indonesia, seperti Jawa dan Sumatera, ular kadut adalah hewan yang kerap dijumpai. Tatkala bertemu, salah satu pikiran yang mungkin melintas adalah ular kadut berbisa atau tidak. Begini penjelasan lengkapnya.
Dikutip dari Majalah Fauna Indonesia Volume 11 yang diterbitkan Masyarakat Zoologi Indonesia (MZI), ular kadut punya nama ilmiah Homalopsis buccata. Karena habitatnya yang berada dekat manusia, tak jarang orang berpapasan dengannya.
Bertemu ular, baik yang berukuran besar maupun kecil, bagi sebagian orang, menimbulkan ketakutan tersendiri. Rasa takut bisa timbul karena ular telah mendapat stigma umum dari masyarakat bahwasanya mereka berbahaya dan mematikan.
Faktanya, apakah ular kadut berbisa? Atau justru tidak berbahaya sama sekali? Di bawah ini detikJateng telah siapkan pembahasan mengenai berbisa atau tidaknya ular kadut plus fakta-fakta menarik mengenainya.
Ular Kadut Berbisa atau Tidak?
Menurut skripsi bertajuk Analisis Struktur Morfologi Lidah Ular Kadut Belang (Homalopsis buccata) Menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) dan Pewarnaan Hematoksilin Eosin oleh Evita Imania CH, ular kadut merupakan spesies ular berbisa rendah.
Pun juga dalam situs Wild Singapore, diterangkan bahwa ular kadut tergolong tipe ular berbisa ringan. Kendati memiliki bisa, mereka adalah hewan yang lembut dan tidak akan menggigit jika dibiarkan begitu saja.
Jadi, biarpun ular satu ini bisa menggigit dan menyerang manusia kala terancam, racunnya tidak dianggap berbahaya. Namun, perlu dicatat pula bahwasanya keracunan bisa ular tetap dapat mengakibatkan sejumlah efek, seperti mual dan pembengkakan lokal sebagaimana penjelasan laman Hongkong Snake.
Fakta Menarik Ular Kadut
Usai mengetahui fakta mengenai beracun atau tidaknya ular kadut, tidak ada salahnya bagi detikers untuk mempelajari sejumlah hal menarik tentangnya. Apa saja? Berikut uraian ringkasnya untuk menambah pengetahuan detikers!
1. Nama Lain Ular Kadut
Dirujuk dari Reptile Database, ular kadut biasa dikenal juga dengan nama linne’s water snake, puff-faced water snake, dan masked water snake. Adapun di Indonesia, sebagaimana informasi dari buku Jenis-Jenis Ular oleh Sarah Nila Adinsyah, ular kadut juga dikenal sebagai ular buhu.
2. Ular Kadut Bereproduksi Secara Ovovivipar
Apa itu ovovivipar? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ovovivipar adalah reproduksi yang dihasilkan dengan cara mengembangkan telur di dalam badan induknya. Namun, embrio tersebut tidak mendapat makanan dari sang induk.
Menakjubkannya, ular kadut termasuk tipe ular yang bereproduksi secara ovovivipar sebagaimana dilansir Thai National Park. Artinya, induk ular kadut bertelur, tetapi melahirkan anak hidup. Sekali melahirkan, ibu ular kadut bisa menghasilkan 2-20 keturunan.
3. Ukuran Ular Kadut: Cukup Besar!
Meski bisanya dianggap tidak berbahaya, ukuran ular kadut yang terbilang besar bisa mengintimidasi manusia. Dirujuk dari Thailand Snakes, ular ini punya panjang rerata 70 sentimeter. Namun, mereka bisa tumbuh hingga 120 sentimeter.
Anakan ular kadut tampak kurus kering dan hanya selebar pensil. Lain halnya ketika dewasa, ular kadut bisa punya besar sebesar lengan atau bahkan kaki manusia! Lebih menyeramkannya lagi, ular kadut memiliki warna layaknya ular berbisa, yakni belang-belang cerah.
4. Bentuk Kepala Ular Kadut
Salah satu ciri unik ular kadut adalah kepalanya yang tampak seperti sedang bengkak. Dikutip dari Animal Information, area ‘bengkak’ yang tampak menonjol dari ular kadut adalah di area sekitar matanya.
Penampakan bengkak ini disebabkan adanya sisik yang membesar dan timbunan lemak. Berbicara mengenai warna kepalanya, ular kadut punya warna yang bervariasi tergantung usia dan lokasinya. Namun, warna seperti cokelat, zaitun, dan keabu-abuan umum ditemui.
5. Ular Kadut adalah Perenang Hebat
Sesuai namanya, puff-faced water, ular kadut adalah hewan yang memiliki gaya hidup akuatik. Hal ini dimungkinkan karena tubuhnya sangat mendukung. Mulai dari warna sisik yang cocok untuk berkamuflase di wilayah air hingga struktur tubuh kekar nan kuat.
Tak sampai di situ, ular kadut dibekali dengan ekor yang relatif pendek. Hal ini menguntungkan si ular karena kemampuannya untuk berenang dengan efisien di dalam air. Pun juga adanya serangkaian sisik tumpang tindih di sepanjang perut membantu ular kadut bergerak sekaligus memberi perlindungan.
6. Teknik Unik Menghadapi Predator
Karena tidak terletak di puncak rantai makanan, ular kadut juga punya predator tersendiri. Sebut saja ular berukuran besar, ikan besar, kadal monitor, dan burung-burung air. Dengan alasan itu, ular kadut perlu mengembangkan teknik khusus untuk bertahan hidup.
Apakah ular kadut akan memanfaatkan tubuh kekarnya untuk bertarung berhadap-hadapan dengan predatornya? Faktanya, ular kadut justru memanfaatkan bentuk kepalanya yang unik. Mereka akan membuat kepalanya datar sembari menggembungkan pipi sehingga tampak seperti ular berbisa.