FAKTA UNIK – Ganja, atau marijuana, adalah salah satu tanaman yang paling kontroversial di dunia. Meskipun dianggap ilegal di banyak negara, ganja juga memiliki sejarah panjang dalam pengobatan tradisional dan digunakan di berbagai budaya. Berikut ini adalah 10 fakta unik tentang ganja yang mungkin belum kamu ketahui:
1. Tanaman Tertua yang Dibudidayakan Manusia
Ganja adalah salah satu tanaman tertua yang dibudidayakan oleh manusia. Bukti menunjukkan bahwa ganja telah digunakan sejak 5.000 tahun yang lalu di Asia Tengah, baik untuk seratnya yang digunakan dalam pembuatan kain dan tali, maupun untuk tujuan pengobatan dan spiritual.
2. Memiliki Lebih dari 100 Senyawa Kimia
Ganja mengandung lebih dari 100 senyawa kimia yang disebut cannabinoid. Dua yang paling terkenal adalah THC (tetrahydrocannabinol), senyawa yang menyebabkan efek psikoaktif atau “high”, dan CBD (cannabidiol), yang tidak bersifat psikoaktif tetapi memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti mengurangi kecemasan dan mengurangi rasa sakit.
3. Legalitasnya Berbeda di Tiap Negara
Meskipun ganja ilegal di banyak negara, beberapa negara telah melegalkan penggunaannya untuk tujuan medis, dan bahkan rekreasional. Negara seperti Kanada dan Uruguay telah sepenuhnya melegalkan ganja, sementara di Amerika Serikat, legalitas ganja berbeda-beda di setiap negara bagian.
4. Ganja Tidak Hanya Digunakan untuk Rekreasi
Selain digunakan untuk rekreasi, ganja telah digunakan selama ribuan tahun untuk tujuan medis. Pada zaman kuno, masyarakat di Tiongkok, Mesir, India, dan Yunani menggunakan ganja untuk mengobati berbagai kondisi seperti nyeri, gangguan tidur, dan bahkan epilepsi.
5. Tidak Semua Ganja Membuat “High”
Seperti disebutkan sebelumnya, senyawa THC dalam ganja yang membuat seseorang merasa “high”. Namun, ada jenis ganja yang rendah THC dan tinggi CBD, yang digunakan untuk tujuan pengobatan tanpa efek psikoaktif. Jenis ganja ini sering digunakan untuk mengobati kondisi seperti kecemasan, insomnia, dan nyeri kronis.
6. Ganja dan Hemp Berasal dari Tanaman yang Sama
Banyak yang tidak menyadari bahwa ganja dan hemp (rami) berasal dari spesies tanaman yang sama, yaitu Cannabis sativa. Perbedaan utama antara keduanya adalah kandungan THC. Hemp mengandung THC yang sangat rendah dan sering digunakan untuk serat, makanan, dan produk industri lainnya seperti pakaian, plastik biodegradable, dan bahkan bahan bangunan.
7. Ganja Tidak Langsung Menjadi Tanaman Terlarang
Ganja pernah menjadi tanaman legal yang banyak digunakan, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Bahkan pada awal abad ke-20, ganja masih banyak digunakan dalam obat-obatan. Namun, pada tahun 1930-an, AS mulai memberlakukan undang-undang yang melarang penggunaan ganja, yang kemudian diikuti oleh banyak negara lain.
8. Ganja Dapat Menyebabkan Ketergantungan, Tapi Risiko Rendah
Meskipun ganja sering dianggap lebih “aman” daripada obat-obatan lain, itu tidak sepenuhnya bebas risiko. Sekitar 9% pengguna ganja secara keseluruhan berisiko mengalami ketergantungan, dan angka tersebut lebih tinggi di kalangan pengguna yang memulai di usia muda. Namun, risikonya jauh lebih rendah dibandingkan dengan zat adiktif lain seperti alkohol atau opioid.
9. Hanya Butuh Beberapa Detik untuk Merasakan Efeknya
Jika ganja dihisap, efek psikoaktif dari THC bisa dirasakan hanya dalam hitungan detik hingga beberapa menit. Hal ini karena THC cepat diserap melalui paru-paru ke dalam aliran darah dan menuju otak. Namun, jika ganja dikonsumsi dalam bentuk makanan atau minuman, efeknya mungkin baru terasa setelah 30 menit hingga 2 jam karena harus diproses melalui sistem pencernaan terlebih dahulu.
10. Dapat Menurunkan Tekanan Mata pada Penderita Glaukoma
Salah satu manfaat medis yang telah diteliti adalah bahwa ganja dapat menurunkan tekanan intraokular pada penderita glaukoma, suatu kondisi yang dapat menyebabkan kebutaan. Penelitian menunjukkan bahwa ganja dapat membantu mengurangi tekanan pada mata, meskipun efeknya bersifat sementara.
Ganja adalah tanaman yang kompleks dan kontroversial, yang memiliki sejarah panjang dalam penggunaan medis dan rekreasional. Sementara beberapa negara telah melegalkan ganja, baik untuk pengobatan maupun rekreasi, penelitian masih berlangsung untuk memahami manfaat dan risikonya secara lebih mendalam.